Seriring perkembangan zaman yang kian modern, banyak diantara kita yang masih beranggapan bahwa hobi yang dimiliki hanya sebatas melakukan aktivitas dengan menyalurkan kesenangan. Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya hobi bisa juga dijadikan sebagai ladang bisnis?
Seperti kata pepatah "do what you love and love what you do" yang artinya kerjakanlah hal yang anda sukai dan sukailah hal yang anda kerjakan. Lebih lanjut, maksud dari pepatah tersebut adalah jika suatu pekerjaan dilakukan dengan hati, maka pekerjaan tersebut terasa lebih menyenangkan apalagi juka pekerjaan tersebut dapat memberikan manfaat lebih seperti misalnya menambah pundi-pundi rupiah.
Lantas, bagaimana cara jitu untuk mengembangkan hobi menjadi bisnis?
Yuk, simak caranya berikut ini :
1. Kenali hobi kamu lebih dalam
Yups, hal pertama yang harus kamu ketahui adalah kenali hobi kamu lebih dalam, mengapa? karena dengan mengetahui seluk-beluk tentang hobi kita, maka peluang untuk mengembangkan hobi tersebut akan semakin luas. Hal ini dengan sendirinya kita dapat menemukan passion yang semakin menunjang hobi utuk dapat dikembangkan. Selain itu, kamu akan menemukan keunikan tentang hobi yang kamu sukai, sehingga semangat dalam diri untuk lebih mengembangkan hobi akan muncul.
Misalnya, kamu mempunyai hobi memasak, maka kamu harus lebih mendalami passion memasak, teknik yang kamu gunakan dalam memasak, dan hal istimewa atau keunikan apa yang bisa kamu ciptakan dari masakan kamu. Lebih jauh, hal ini bisa menciptakan peluang kamu untuk membuka usaha catering. Nah, inilah tujuan dari mengenali hobi lebih dalam adalah untuk lebih menggali potensi diri dan memunculkan ide usaha.
2. Perluas wawasan dan pengetahuan
Langkah kedua, kamu wajib untuk memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mengembangkan hobi. Bagaimana caranya? Hmmm... tidaklah sulit kok karena pada dasarnya hobi adalah melakukan hal yang kita sukai, maka untuk memperluas wawasan tentu tidak jauh-jauh dari lingkungan kita, bukan? Selain itu, referensi untuk lebih membuka wawasan dan pengetahuan kita tentang hobi, dapat juga kita dapatkan melalui sumber-sumber di internet. So, jangan ragu lagi untuk mencari wawasan lain tentang hobi kamu ya...
3. Tentukan target pasar dan kenali pesaing
Kemudian, adalah menentukan target pasar. Target pasar adalah sekelompok orang yang menjadi target penjualan produk. Dengan kata lain, target pasar adalah calon pembeli potensial yang harus mendapatkan informasi dan promosi terkait produk kamu dengan tujuan agar calon pembeli tesebut akhirnya jadi untuk membeli produk kamu.
Lebih jauh dengan menentukan target pasar, kamu dapat mengenali pesaing yang mungkin menjadi kendala bisnis kamu, sehingga kamu bisa berinovasi dengan mengembangkan produk yang lebih unggul dari sisi kualitas, harga maupun manfaat.
4. Membangun Brand
Langkah terakhir, jangan ragu untuk menmbangun brand kamu sendiri, Didasari dari beberapa langkah diatas, membangun brand akan terasa lebih ringan. Selanjutnya, kembangkan brand kamu dengan menerapkanaplikasi 4B, yaitu be different(jadilah berbeda), be confident(jadilah yakin), be consistent(teruslah konsisten) and be direct(dan teruslah terhubung). Untuk poin be direct dapat kamu manfaatkannya untuk lebih dekat dengan customer agar lebih memudahkan mereka untuk mengenali dan menikmati produk kamu sebagai bentuk layanan yang kamu tawarkan dalam membangun brand.
Nah, beberapa hal diatas dapat kamu lakukan untuk mengembangkan hobi kamu menjadi ladang bisnis. Tentunya dengan harapan agar dengan hobi tersebut, dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah yang mengalir ke kantong kamu sehingga dapat digunakan misalnya untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti Belanja Kebutuhan Sehari-hari.
Namun, tahukah kamu? ada loh cara mudah yang bisa kamu coba untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara Belanja Super Mudah melalui Aplikasi Super dengan segudang kemudahan dan kenyamanannya salah satunya adalah Super Bohay yang bisa kamu manfaatkan dengan promo-promo menariknya, selain itu juga ada kemudahan Super Agen yang sayang jika kamu lewatkan. Selengkapnya kamu dapat menyimak video berikut :
So, jangan takut untuk mengembangkan hobi kamu ya... Dan yang harus kamu ketahui adalah tidak ada sebuah proses yang instan, jadi nikmati prosesnya dan teruslah berkembang dengan semakin belajar. Semangaaaat!!!
Tak terasa ya, satu tahun sudah kita hidup "berdampingan" dengan pandemi COVID-19, sebuah wabah yang siapapun tidak pernah menyangka akan separah ini, bahkan tidak kita ketahui kapan pandemi ini berakhir.
By the way, apa saja nih yang sudah kamu lakukan selama pandemi? Rasanya, tidak banyak hal yang bisa kita lakukan, bukan? Apalagi semenjak pemerintah menerapkan PSBB yang bertujuan untuk mencegah kerumunan massa, tak heran jika pandemi ini membuat aktivitas kita menjadi terbatas. Hal ini pun dirasakan oleh berbagai kalangan, tak terkecuali kaum Milenial.
Istilah "milenial" menurut wikipedia adalah kelompok demografi setelah Generasi X dimana para ahli dan peneliti menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. Kaum milenial juga dinilai sebagai kaum potensial untuk melakukan perubahan, termasuk dalam menghadapi pandemi.
Namun sebenarnya, jauh sebelum pandemi ini, terlebih dulu masyarakat dihadapkan dengan masalah degradasi sumber daya alam dan lingkungan. Selain itu, ancaman akibat perubahan iklim dan pemanasan global semakin mengurangi sustainabilitas bumi dalam memenuhi kebutuhan dan menunjang kesejahteraan umat manusia.
Sumber : instagram Yayasan Madani
Begitu juga dengan eksploitasi sumber daya alam tak terbarukan kian memperburuk lingkungan karena perilaku manusia yang tidak ramah lingkungan. Degradasi sumber daya inilah yang kemudian juga dijadikan objek bagi kaum milenial untuk dilakukan perubahan dengan harapan agar ekonomi dan lingkungan menjadi lebih sehat (Green Economy).
Pentingnya Sosialisasi Green Economy bagi Para Milenial
Dilansir dari laman greeneconomics.net Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui salah satu badan organisasinya yaitu United National Programme (UNEP) telahmeluncurkan Green Economy Inisiatives (GEI) untuk mendorong gerakan ekonomi hijau di negara-negara sejak bulan November 2008. Sementara itu, di Indonesia dalam hal ini Pemerintah juga menyadari pentingnya penerapan dan pelaksanaan green economy secara terarah dan menyeluruh seperti halnya diterapkan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014 sebagai dasar pengembangan perekonomian Indonesia. Maka, sudah sewajarnya jika green economy diketahui untuk kemudiandiwujudkan oleh para milenial, termasuk melakukan "1000 Gagasan Ekonomi Tanpa Merusak Lingkungan".
Sumber : green economy
Mengapa Green Economy patut diwujudkan oleh kaum milenial? Alasannya cukup logis, karena kaum milenial-lah yang menjadi ujung tombak pembangunan masa depan atau yang disebut dengan agent of change dimana generasi milenial dikenal mudah membuat inovasi dalam melakukan perubahan ekonomi tanpa merusak lingkungan.
Muncul istilah "Green Millennialnomic"
Mengutip dari laman madaniberkelanjutan.idGreen Millennialnomic merupakangagasanekonomi hijau yang dijalankan oleh generasi millenial. Dibahas lebih lanjut, menurut Delly Ferdian sebagai Digital Media Speciallist di Yayasan Madani Berkelanjutan menjelaskan bahwa setidaknya terdapat tiga hal penting yang harus dilakukan millenial untuk mewujudkan pembangunan ekonomi tanpa merusak lingkungan. Pertama, milenial harus mampu menciptakan tren lifestyle yang ramah lingkungan. Kedua, memaksimalkan peran media sosial untuk kampanye lingkungan. Ketiga, mengembangkan start up berbasis lingkungan.
Tren Milenial Guna Mewujudkan 1000 Gagasan Menuju Ekonomi Berkelanjutan
Menurut saya, setelah mengetahui pentingnya mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, rekomendasi gagasan yang bisa dilakukan oleh kaum milenial untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan tanpa merusak lingkungan antara lain :
1. Menjadikan literasi sebagai budaya
Dalam mewujudkan pembangunan ekonomi, tentunya kita membutuhkan rujukan, referensi atau yang biasa disebut dengan literasi. Menurut Wikipedia, Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya.
Dengan menjadikan literasi sebagai budaya, maka akan terbentuk generasi millennial yang mempunyai dasar yang kuat dalam berpendapat, tentunya hal ini dibutuhkan dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
2. Mengkampanyekan pola hidup sehat
This is an important point, apalagibanyak kebiasaan hidup saat ini yang mendukung pola hidup sehat. Secara sederhana, pola hidup sehat dapat dijalankan dengan cara rutin berolahraga, makan makanan yang sehat dan tinggi gizi. Hmmm, terkesan klasik ya? namun inilah poin terpenting, seperti yang sudah tadi dibahas, sebagai agent of change, kaum milenial ini harus menerapkan pola hidup sehat sebagai bagian dari "senjata dalam diri" melakukan perubahan ekonomi berkelanjutan.
3. Menjaga lingkungan alam
Menjaga lingkungan alam dapat dimula dari lingkungan terdekat, terutama di rumah. Selain itu, bisa juga dengan mengembangkan tren go green lifestyle misalnya dengan membawa alat makan pribadi (sendok, garpu, sedotan) ke tempat kerja. Selain lebih aman bagi kesehatan, hal ini bisa mengurangi sampah plastik yang ditimbulkan ketika membeli makanan atau jajan diluar.
4. Aktif dalam kegiatan sosial dan ibadah
Next, aktif dalam kegiatan sosial sangat mungkin dilakukan oleh kaum milenial, terlebih dengan adanya teknologi yang memudahkan kita dalam menyebarkan informasi ke khalayak ramai. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah aktif dalam kegiatan ibadah, karena dengan cara tersebut akan lebih menyadarkan kita tentang tujuan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
5. Asah kemampuan diri
Aspek ini pun tak kalah penting lho.. dengan cara ini dapat dibangun karakter seseorang untuk menjadi leader, management skill dan problem solver.
6. Berpartisipasi dalam Green Jobs
Jika beberapa aspek diatas sudah dilakukan, selanjutnya adalah berpartisipasi dalam green jobs. Apa itu green jobs?Menurut International Labour Organization (ILO), green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan menjadi lambang dari perekonomian dan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan mampu melestarikan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.
Beberapa pekerjaan yang mendukung green jobs antara lainEcopreneur - Eco design architect - Eco Fashionpreneur - Electric Car Technician - Energy Startup - Organic Foodpreneur - Solar Panel Technician - Urban Farmer - Waste Management Startup.
Kesimpulan :
Sumber : instagram Yayasan Madani
Menurut saya, pembangunan ekonomi tanpa merusak lingkungan merupakan tugas bersama. Dan sebagai bagian dari kaum milenial, saya mengajak pembaca artikel ini untuk ikut mewujudkan gagasan ekonomi tanpa merusak lingkungan dengan melakukan poin-poin diatas. So, untuk mewujudkan 1000 gagasan ekonomi tanpa merusak lingkungan, yuk kita mulai dari sekarang!
Tak terasa ya, sudah satu tahun ini kita hidup ditengah pandemi yang kita tidak tahu kapan berakhirnya. Melihat fenomena tersebut, hidup berselaras dengan alam seakan menjadi trend di kalangan masyarakat, akan tetapi kesadaran untuk lebih mencintai lingkungan rasanya masih belum terwujud.
Sementara itu, pemerintah juga berupaya memajukan komoditas lokal maupun komoditas berkelanjutan agar lingkungan terjaga dan mewujudkan masyarakat sejahtera. Hal ini berkaitan dengan pola hidup ramah lingkungan dan ramah sosial sehingga muncul banyak istilah seperti go green living, sustainableconcern hingga eco-friendly. Istilah tersebut melekat erat di masyarakat dan mulai diterapkan akhir-akhir ini di berbagai bidang. Tak terkecuali dalam bidang kecantikan, mengapa?
Alasannya karena sudah menjadi hal yang umum jika berbagai produk kecantikan yang beredar menggunakan kemasan plastik yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, komposisi produk mengandung bahan kimia sintetik yang tidak hanya membahayakan kulit namun juga berbahaya bagi lingkungan.
Realita tersebut mendorong masyarakat untuk memilih produk kecantikan berbasis sustainable atau juga biasa disebut dengan eco-friendly beauty, yaituproduk kecantikan berbasis ramah lingkungan dimulai dari kemasan atau label hingga komposisi yang aman bagi kulit. Tak jarang, banyak produsen bidang kecantikan berlomba-lomba mengeluarkan brand yang mempunyai konsep eco-friendly.
Lantas, apa saja perbedaan produk konvensional dengan produk kecantikan eco-friendly? Secara singkat antara produk konvensional dengan produk kecantikan eco-friendly dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Kemasan
Pada produk kecantikan konvensional, baik pada label maupun tampilannya dikemas menggunakan plastik. Kita tahu, bahwa plastik bukan merupakan bahan yang mudah terurai, sehingga hal ini dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
Sementara itu, pada eco-friendly beauty produk dikemas menggunakan konsep sustainable dimana produk dikemas menggunakan bahan yang bisa didaur ulang, bisa dipakai berulang bahkan bisa dijadikan kompos.
2. Komposisi
Pada produk kecantikan konvensional banyak ditemukan kandungan campuran bahan sintetik. Hal ini karena tingkat persaingan yang tinggi membuat produsen menggunakan bahan sintetik untuk memperkecil biaya produksi demi memenuhi permintaan pasar.
Sedangkan kandungan pada produk eco-friendly dikenal dengan istilah Cruelty-free dimanadalam proses pembuatan produk tidak membahayakan makhluk lain, mulai dari ekstrasi bahan sampai produknya jadi.
https://sustaination.id/
Selain perbedaan diatas, ada beberapa istilah dalam label eco-friendly beauty yang penting untuk kita ketahui agar manfaatnyaseutuhnya dapatkita rasakan. Istilah tersebut diantaranya :
1. Vegan
Tidak asing bagi kita, istilah Vegan mempunyai makna bahwa komposisi sebuah produk tidak mengandung material hewani maupun turunannya.
2. Organik
Organik mempunyai makna bahwa produk memiliki kandungan bahan yang ditanam tanpa menggunakan pupuk maupun pestisida. Pada beberapa produk, istilah ini dikenal sebagai produk kecantikan tanpa GMO (Genetically Modifered Organisms).
3. Non Toxic (Natural)
Non-toxic memiliki artian bahwa produk tidak mengandung unsur senyawa kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Istilah ini juga sama maknanya dengan produk yg memiliki label Natural.
4. Fair Trade
Merupakan sertifikasi yang menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan menggunakan bahan yang diperoleh dari kebun sendiri atau bahan dihasilkan dari pabrik yang memiliki standar bekerja yang layak bagi karyawannya.
5. Cruelty-free
Merupakan standar bahwa produk kecantikan yang pada baik proses produksinya, bahan baku maupun produk akhir tidak melibatkan hewan sebagai uji coba sehingga dinilai lebih ramah lingkungan.
Lantas, bagaimana cara untuk memulai eco-friendly beauty? Dikutip dari laman editorial.femaledaily.com ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk memulai eco-friendly beauty, yaitu :
1. Cari tahu lebih dalam tentang produk
Mengetahui lebih banyak tentang produk akan lebih bermanfaat karena kita dapat merasakan khasiat yang lebih besar. Langkah awal yang harus di ketahui adalah terlebih dahulu mencari tahu apakah produk yang dipakai menggunakan ingredients yang aman untuk lingkungan. Kemudian, ketahui juga apakah produk tersebut merupakan produk yang tested on animals? Selanjutnya, cari tahu juga apakah produk tersebut memiliki program sustainable beauty. Apabila produk yang digunakan tidak memenuhi salah satu kriteria tersebuh, then find the alternativeson other product. Namun jika saat ini terlanjut memakai produk non-sustainable, langkah bijak adalah tetap menghabiskannya, then don't repurchase it.
2. Daur ulang kemasan
Membuang kemasan sisa produk kecantikan ke tempat sampah sudah menjadi hal umum. Namun, kebiasaan ini jelas tidak mendukung eco-friendly beauty loh.. So, you should stop it. Akan lebih bijak untuk memilah produk berdasarkan jenisnya. Berbeda dengan beberapabrand seperti The Body Shop, Sensatia Botanicals, Innisfree, Kiehls memiliki program daur ulang kemasan. Maksudnyakemasan produk yang sudah digunakan bisa dikembalikan atau bisa disetor ke instansi seperti waste4change. Pada laman waste4change.com terdapat penjelasan mengenai prosedur pengelolaan sampah kemasan yang bisa untuj dicoba.
3. Mulai pikirkan limbah sisa produk
Limbah sisa produk dapat ditemukan dengan mudah pada produk sekali pakai seperti kapas, tisu basah maupun cotton bud. Nah, untuk mengurangi dampak buruk akibat penggunaan produk kecantikan sekali pakai, kita bisa menggantinya dengan microfiber cloth yang bisa dicuci dan digunakan kembali. Alternatif lainnya juga bisa dengan menggunakan reusable cotton pud. Hal ini dinilai bisa menghemat pengeluaran dan juga lebih ramah lingkungan.
Selain cara memulai eco-friendly beauty, Kita juga bisa mulai menggunakan produk berbahan dasar komoditas lokal. Salah satu komoditas lokal Indonesia yang mendukung eco-friendly beauty adalahmadu. Madu memiliki banyak khasiat untuk kecantikan dan kesehatan. Menurut rangkuman Health Line, madu bermanfaat untuk kesehatan tuhuh seperti mencegah penyakit kanker, jantung serta diabetes, memperkuat sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar kolesterol dan dipercaya dapat mengontrol berat badan. Sementara itu, khasiat madu untuk kecantikan diantaranya adalah sebagai pelembap alami, mengurangi komedo, menyamarkan noda, flek hitam maupun bekas jerawat, mengecilkan pori-pori serta mencegah penuaan dini.
https://www.google.com/honey
Kesimpulannya, gagasan eco-friendly beauty merupakan salah satu solusi untuk tetap cantik namun tetap peduli dengan lingkungan (sustainable) bahkan dapat mendukung komoditas lokal. So, sudahkah kamu tergerak untuk mengikuti eco-friendly beauty ini? Atau sudahkah kamu mengenali produk kecantikanmu dari label? Jika belum. Yuk, kita mulai dari sekarang....